KEPOINDONESIA.id - Diet Ketogenic, dalam bahasa Indonesia Ketogenik juga dikenal sebagai "diet Keto" merupakan cara terakhir dalam rencana penurunan berat badan. Diet ini menggunakan metode pengurangan karbohidrat menjadi 50 gram sehari atau kurang, untuk membantu tubuh mencapai keadaan ketosis di mana ia harus membakar lemak (bukan gula) untuk energi.
Dokter mengatakan bahwa diet Keto dapat membantu mengobati penyakit Epilepsi. Penyebabnya belum jelas, tetapi melakukan diet Ketogenik tampaknya mengurangi frekuensi kejang. Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa diet mungkin memiliki manfaat anti penuaan, anti-inflamasi, dan melawan kanker.
Tetapi sebagai rencana penurunan berat badan, diet Keto sendiri lebih kontroversial. Beberapa ahli kesehatan telah memperingatkan, bahwa diet Ketogenic memiliki efek samping yang tidak menyenangkan, risiko kesehatan, dan sifat diet yang tidak berkelanjutan. Bahkan banyak pelaku diet Keto mengakui bahwa jika diet tidak dilakukan "dengan cara yang benar," itu bisa menjadi kebalikan dari sehat, yaitu sebuah penyakit.
Berikut beberapa hal yang perlu kalian ketahui tentang diet Ketogenik sebelum kalian mencobanya sebagai cara menurunkan berat badan. Mungkin kalian ingin menurunkan berat badan, tetapi kalian juga harus berhati-hati terhadap efek samping atau komplikasi dari efek diet tersebut.
1. Terkena Penyakit Diare
Diare juga bisa disebabkan oleh kurangnya serat dalam diet yang dapat terjadi ketika seseorang mengurangi mengkonsumsi karbohidrat (seperti roti dan nasi) dan tidak melengkapi dengan makanan kaya serat lainnya, seperti sayuran. Ini juga bisa disebabkan oleh intoleransi terhadap susu atau pemanis buatan.
2. Ketoasidosis
Itu karena bagi penderita diabetes, Ketosis bisa memicu kondisi berbahaya yang disebut Ketoacidosis. Ini terjadi ketika tubuh menyimpan terlalu banyak keton asam yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari pembakaran lemak dan darah menjadi terlalu asam yang dapat merusak hati, ginjal, dan otak. Jika tidak ditangani, itu bisa berakibat fatal.
Ketoasidosis juga telah dilaporkan pada orang tanpa diabetes yang mengikuti diet rendah karbohidrat, meskipun komplikasi ini cukup langka. Gejala Ketoasidosis termasuk mulut kering, sering buang air kecil, mual, bau mulut, dan kesulitan bernapas. Jika kalian mengalami ini saat mengikuti diet Keto, segeralah periksa ke dokter.
3. Tidak Mempengaruhi Berat Badan
4. Menurunkan Metabolisme
Ketika seseorang keluar dari diet Ketogenik dan mendapatkan kembali berat badan mereka yang asli, itu sering tidak dalam proporsi yang sama. Alih-alih mendapatkan kembali otot yang ramping, kalian mungkin hanya akan mendapatkan kembali lemak.
5. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes
Memang memiliki berat badan yang ideal adalah impian bagi semua orang, tetapi alangkah baiknya selalu memperhatikan kesehatan tubuh kita daripada melakukan diet yang bisa mendatangkan sesuatu yang tidak kita inginkan.
EmoticonEmoticon