Fakta dan Penyebab Terjadinya Hujan Es (Hail) di Indonesia

Butiran es dari hujan es/Hail

KEPOINDONESIA.id - Hujan merupakan hal yang wajar terjadi di Bumi, ada hujan air dan hujan salju. Untuk di Indonesia sendiri hanya dapat menikmati hujan air saja, yang berguna bagi para petani dan masyarakat. Sedangkan hujan salju lebih banyak turun di benua Eropa, Amerika, dan beberapa negara di kawasan Asia seperti Jepang dan Korea.

Di Indonesia terdiri dari 2 musim, yaitu musim Kemarau dan Penghujan. Untuk negara-negara yang biasanya turun hujan salju memiliki 4 musim, yaitu Musim Panas, Musim Gugur, Musim Dingin, dan Musim Semi. Tapi tahukah kalian selain hujan air dan hujan salju terdapat hujan lainnya?? Yak, yaitu hujan es.

Hujan es bukan seperti hujan air yang turun air biasa ataupun hujan salju yang turun salju, namun hujan es yang turun dari langit adalah butiran-butiran es yang cukup membuat kita dalam masalah. Hujan es ini turun seperti es, yaitu air yang menggumpal atau membeku dengan ukuran-ukuran yang bervariasi.

Hujan es dalam ilmu Meteorologi disebut juga dengan Hail. Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es yang proses pembekuannya terjadi karena ada proses kondensasi uap air yang melewati atmosfer Bumi. Dan di Indonesia sendiri sudah sering terjadi hujan es atau hail ini di beberapa kota, penyebab turun hujan es di Indonesia yaitu karena proses peralihan musim baik musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya.

Hujan es terjadi ketika hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di atas awan. Ciri-ciri akan terjadi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang yaitu:

  • Sehari sebelumnya, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa sangat panas dan gerah
  • Mulai pukul 10.00 pagi sudah terlihat tumbuh awan kumulus (awan putih berlapis-lapis) dan di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol
  • Beberapa saat kemudian dahan atau ranting pepohonan disekitar mulai bergoyang cepat
  • Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri seperti di atas gunung
  • Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras yang tiba-tiba. Apabila hujannya gerimis, kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.

Ciri lainnya akan terjadi hujan lebat bisa dilihat di artikel tanda-tanda akan terjadi hujan lebat. Selain penyebab hujan es tersebut, ada fakta-fakta menarik tentang hujan es yang perlu kalian ketahui, berikut 6 fakta hujan es atau Hail.

1. Hujan Es Turun Saat Musim Panas


Mungkin tampak aneh karena hujan es jatuh dari langit selama musim panas atau kemarau, tetapi itu sebenarnya turunnya hujan es paling umum karena akan ada lebih banyak energi yang tersedia pada saat-saat musim panas.

2. Pembentukan Butiran Es Terjadi di 1 Awan Saja


Dalam awan terbesar dari semua awan Cumulonimbus, ada penaikkan udara yang kuat yang mengangkat tetesan air tinggi ke bagian yang lebih dingin dari awan tersebut di mana nantinya akan menjadi air super dingin dan membeku pada kontak dengan inti kondensasi. Kristal es ini akan jatuh dan kemudian naik lagi, setiap kali menambahkan lapisan es baru sebelum akhirnya menjadi terlalu berat untuk updraught dan hujan es jatuh ke tanah.

3. Pembekuan terjadi di Suhu -20C


Agar butiran es terbentuk, suhu bagian atas awan Cumulonimbus harus lebih dingin dari -20C dan sebagian besar awan akan di bawah titik beku. Badai petir yang dahsyat akan menghasilkan hujan es yang lebih besar.

4. Total Berat Butiran Es Bisa Sampai 4 kg


Butiran Es biasanya berukuran antara 5 cm sampai 20 cm, dengan ukuran berikut mereka biasanya dibandingkan dengan objek seperti kacang polong, dan bola golf. Mereka dapat memiliki berat hingga 1 kg, dan jika batu es bertabrakan dan menempel satu sama lain bahkan bisa seberat 4 kg.

5. Kecepatan Butiran Es 160 km/Jam


Hujan es jatuh begitu cepat sehingga sering tidak sempat mencair sebelum menyentuh tanah, bahkan di musim panas yang hangat. Butiran Es yang seukuran bola bisbol (sekitar 7cm) yang beratnya sekitar 150g dan bisa jatuh dengan kecepatan 100mph. Hal ini dapat menyebabkan banyak kerusakan.

6. Batu Es Terberat Yang Pernah Tercatat Seberat 0,88 kg


Batu es terbesar yang tercatat di AS yang jatuh di Vivian, South Dakota pada 23 Juli 2010. Beratnya 0,88kg dan berdiameter 20cm.

Untuk di Indonesia sendiri ukuran butiran es dari hujan es masih tergolong kecil, tidak lebih besar dari bola kelereng. Jadi, bisa dibilang kita aman jika akan terjadi hujan es kembali dan yang dipastikan jika kita terkena hujan es rasanya sangatlah berbeda dari hujan biasa.


EmoticonEmoticon